Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Senin, 05 September 2011

Kotak Kenangan SMA

Oya, satu lagi oleh-oleh saat liburan lebaran kemarin, cerita tentang dua kardus dokumen peting selama SMA.
Karena rumah kontrakan mamaku di Toraja sudah hampir penuh oleh barang-barang (mamaku hobbi sekali beli panci soalnya), akhirnya sebagian barang-barangku waktu SMA dititip di rumah tanteku di Wage. Sampai kami punya rumah sendiri :)
Saat saya buka-buka kembali, wah...ingat masa SMA ku yang asli super seru. Mengingat lagi semua teman-teman seperjuangan (ngekk...apa yang pernah diperjuangkan?).
Salah satu kebiasaan saya sejak dulu adalah menyimpan semua kenangan dalam bentuk kertas sehingga bertumpuklah dokumen-dokumen kenangan yang sangat sayang untuk dibuang. Saya percaya tulisan adalah salah satu artefak paling berharga untuk mengetahui sejarah, setuju?
Makanya sejak dulu saya senang menulis. Apalagi saya memilih jurusan bahasa yang asli lebih banyak praktek menulis memang. Ckckck...saat membaca ulang semua dokumen ini saya  geli sendiri, hihihi...saya pernah merasakan jadi ABG Labil setelah membaca surat-surat, konsep-konsep cerpen, dan kumpulan SMS penting menurutku ternyata, hahhay...

Ini berkas-berkas waktu saya jadi pengurus Mading sekolah, penuh dengan kertas warna warni :)
Foto-foto yang kukumpulkan saat SMA beserta negative film- nya
Ini kartu ucapan valentine pertamaku yang diberikan seorang cowok waktu SMP kelas 3, hihihi...

Penghujung SMA, saya beserta geng gila NARSIS (saya jadi menejer mereka, satu-satunya perempuan soalnya), tiba-tiba diusik oleh sebuah surat dari seorang adek kelas kami, Andi Ima. Eh, belakangan surat menyurat kami menjadi seru dan ternyata si Andi Ima justru menyatakan diri mengagumi perkumpulan kami, hehehe...I miss her.




Saya punya beberapa konsep puisi, yang saat kubaca saat ini, bikin malu saya sendiri. Tak menyangka pernah melalui proses menulis puisi yang asli gaya anak SD sekali, hihihi...

Ini adalah kertas bekas stiker yang diberikan tanteku, kujadikan lembaran pencatatan konsep-konsep cerpen dan beberapa sms teman-temanku, terutama Peri Curhatku, Beyi :)
Ini juga dua lembar kertas yang berisi sms berbalasan dengan seorang teman yang menyebutku Minori, dan saya menyapanya Junot Dg. Marukka. Kalau di sekolah kami bahkan hanya beberapa kali bertegus sapa, tapi kalau lewat sms, ckckck...dia teman yang cerdas, dan penyemangat saat-saat kami akan menghadapi ujian SMA.




Saat kelas dua, saya menjadi salah satu panitia Latihan Kepemimpinan Siswa, karena saya tak begitu galak (susah berakting sangar bagi saya :p) makanya saat para siswa baru disuruh menulis surat cinta kepada senior, saya mendapatkan paling banyak surat cinta, hahhay...suratnya dari Obeck, Reza, Ismail Bojes, Wiwin, A. Muhaimin, dan Ahmad Yani.

1 komentar:

Gulunganpita mengatakan...

Saya juga punya beberapa dozz yang perlu dibuka sepertinya...

post ini mengingatkan .. syukron.