Pas kelas Yubiyami
Saya punya dua orang teman yang kuanggap sebagai kakak perempuan dan sangat banyak memberi pengaruh dalam hidupku beberapa tahun belakangan. Nyomnyom dan Sheni. Tapi kali ini saya bercerita tentang Sheni lebih dulu, hari ini dia ber-ulang tahun.
Kali pertama kami bertemu di acara Minggu Ceria tahun 2009,
saat itu dia masih berstatus pengantin baru ;) Saya juga berstatus baru saja
menjalin hubungan personal dengan Kurns. Tapi saat itu kami belum berkenalan. Selanjutnya
kami mulai sering bertemu di beberapa acara, di Idefix, beberapa kali ngobrol di
lapangan basket saat malam, sampai pada kesepakatan menjadi partisipan rumah
info linonipi. Kami pun banyak berbagi cerita. Berbagi banyak ide.
Sheni sangat suka kucing, sapi, dan penguin. Dia senang mengubah
warna rambutnya. Kali pertama kami bertemu rambutnya merah, kali terakhir bertemu
rambutnya berwarna ungu. Saya sangat suka pilihan warna rambutnya.
Sheni mengajarkan saya banyak hal, terutama craft. Dia yang
mengajariku merajut pertama kali. Dalam kelas-kelas gratis di Linonipi. Serta
berbagi di ruang perempuan. Selain Kurns, Sheni adalah orang yang paling banyak
membantuku memaknai tentang kehidupan.
Tentu saja saya selalu mengagumi caranya menikmati hidup. Pada
Sheni saya belajar untuk tidak menutup diri mempelajari banyak hal. Terlalu
berlebihan kalau kubilang dia multitalenta, hehehe, tapi itu kenyataannya. Saya
belajar masak, merajut, dan menjahit dari dia. Dia berbagi cerita, curhat, pengetahuan
tentang obat-obatan, musik, dan mengenalkan teman-temannya yang keren.
Saat akan mengadakan Recycle and Craft Shop, dia yang paling
banyak membantu, mulai dari ide, menemani berburu kain cakar, membeli bahan dan
alat craft di Bandung, sampai mendekor kios.
Huaaa… kurang beruntung apa lagi saya punya teman sebaik
Sheni?
Sekarang Sheni kembali menetap di Bandung. Dengan kesibukan baru belajar
menggambar dan jadi Owner Skőll Bag. Padahal kami masih punya banyak proyekan menyenangkan yang belum terselesaikan, salah satunya bikin video recover lagu-lagu The Cranberries hehehe...
Satu bulan sebelum kembali ke Bandung, Sheni bercerita tentang keadaan
Bapak tirinya yang sedang sekarat akibat bengkak di lehernya. Katanya, saat
mendengar kabar itu dia menangis sambil berpikir bahwa ternyata ada banyak yang
lebih kesusahan dibanding dirinya, selama ini dia mengira masalah yang datang terlalu
berat. Mestinya kita bersyukur masih diberi kesehatan, tidak melulu bersedih
hanya karena persoalan sakit hati dan semacamnya. Ya, hal-hal seperti itu yang
membuat saya senang berteman dengannya, dia selalu berpikiran luas melihat satu
hal.
Satu hari sebelum kembali ke Bandung, Sheni memberikan saya
kenang-kenangan, gambar benang rajut dan jarumnya pada tangan kanan. Serta
banyak bahan craft yang tidak ingin dia bawa ke Bandung ;)
Dear Sheni, selamat ulang tahun sekali lagi, selamat menang
3-0. Berharap bisa cicipi spaheti mu besok L
Kadang kita belajar satu hal pada banyak orang orang, tapi
saya belajar banyak hal pada satu orang, kamu ;) Hehehe…
Kali ini tidak ada traktiran karaoke, tak ada Risma menempel
di kaca toko kacamata dalam mall sambil menyanyi “I’m sexy and annoying” dan
bikin penjaga tokonya menganga… Hehehe…
2 komentar:
:') live life to the fullest, dear
xoxo !
sahabat yg baik...
Posting Komentar