Suatu pagi saya menerima sms dari
mamaku. Entah kenapa, tiba-tiba ia menawarkan modal untuk kupakai membuat
usaha. Katanya sih untuk tambah-tambah uang belanja, juga supaya banyak
kegiatan. Padahal kalau mau dihitung, saya malah terlalu banyak berkegiatan,
sampai sering kewalahan membagi waktu.
Setelah balas ber balas sms,
jadilah kesepakatannya saya menerima modal 1 juta rupiah dari mamaku untuk
jualan benang rajut. Meskipun mamaku setuju setelah cukup lama saya
meyakinkannya bahwa keuntungan yang kudapat lumayan lah. Padahal siapa yang
tahu? Itu cuma dalih agar saya bisa mengakses benang-benang rajut yang asli
sulit ditemukan di Makassar. Masalah keuntungan, saya tak begitu peduli. Saya
tak pernah memimpikan jadi kaya raya kok! Jadi mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya bukan paham ekonomi yang kuanut ;p
Sudah beberapa bulan kelas merajut
di Linonipi mandek sebab tak ada bahan. Saya pun, meski sudah mendownload
banyak tutorial merajut, tetap saja malas belajar sendiri.
Di Makassar kurang yang tertarik
dengan kegiatan merajut, dibandingkan kota-kota besar di pulau Jawa (menurut
pengamatan pribadiku dari kenalan perajut lewat dunia maya loh!). Bisa jadi
bukan karena tidak berminat, tapi tak ada yang menjadi pemantik atas itu, kalau
dihitung toko kerajinan tangan yang lengkap juga cuma beberapa. Jadi wajar
menurutku kalau sampai saat ini teman-temanku sering mengatakan ‘banyakna itu
waktumu, sempat-sempat merajut kayak nenek-nenek…mending beli!”
Saya sendiri baru kenal dunia merajut
karena keseringan berkunjung di blog para crafter favorit ku, salah satunya
Virtarlenology. Ditambah Sheni yang berbaik hati membuka kelas merajut di
Linonipi, itupun karena memang ia belajar di Bandung (oya, Sheni itu asli orang
Bandung yang tinggal di Makassar beberapa tahun ini). Juga belajar dari Valery,
seorang teman dari Jerman yang hobby merajut sambil jalan-jalan ke berbagai
tempat di berbagai negara, kalau benang habis, ia lebih memilih mencari pakaian
rajutan bekas (beli di CAKAR) lalu diurai menjadi benang, siap untuk merajut!
Jadilah saya ikut kecanduan,
apalagi pada finger knitting alias Yubiyami. Makanya saya sangat mendambakan
perlengkapan belajar merajut yang lengkap ada di Makassar. Mumpung mamaku
berbaik hati, jadilah saya jualan benang rajut saat ini :)
Saya masih selalu senang hati membuatkan berbagai pesanan kerajinan tangan teman-temaku selama ini, asal mereka mau bersabar...kita akan selalu berbagi tentunya dengan cinta.
Saya sendiri tak pernah memikirkan akan bagaimana jadinya usaha jualan ini, yang penting saat ini benang sudah di tangan, kelas merajut mulai berjalan lagi! Kita bisa berbagi banyak hal tentunya!
Saya masih selalu senang hati membuatkan berbagai pesanan kerajinan tangan teman-temaku selama ini, asal mereka mau bersabar...kita akan selalu berbagi tentunya dengan cinta.
Saya sendiri tak pernah memikirkan akan bagaimana jadinya usaha jualan ini, yang penting saat ini benang sudah di tangan, kelas merajut mulai berjalan lagi! Kita bisa berbagi banyak hal tentunya!
5 komentar:
Smangat banget.., good luck. Smoga apa yg diharapkan bs tercapai...
Mantapz nii ..
keren .. keren ..
Terima Kasih Ary & Bintang :)
wahhh,,, pengen banget belajar merajut.. Klo ada kelas merajut aku ikut dung :D
salam bloofer ^o^
salam kenal,
kapan lagi nih ada kelas merajutnyaaaa....saya mau donggg ikuttttt......mau skali...tolong diinfokan ya....(^_^)
Posting Komentar