Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Sabtu, 08 Januari 2011

2011 di Toraja

Tri, Saya, Mamaku, Andri (Upi yang ambil gambar)

Saya, Eni, Gandi, Ai (Soren yang ambil gambar)
Selamat tahun baru...
Saya sih tidak begitu peduli dengan perayaan tahun baru, kebetulan saja pas lagi liburan dan saya memang harus pulang ke Toraja rumah orang tua. Sudah lebih lima tahun orang tuaku memilih tinggal di sana.
Nah, seperti tahun-tahun sebelumnya, Toraja selalu menjadi tempat kunjungan wisatawan dalam rangka memperingati Lovely December. Ini salah satu program tahunan pemerintah. Lebih lengkapnya cari tahu saja di om Google. Saya tidak begitu suka bercerita tentang program seperti itu. Malas deh berurusan sama pemerintah! Hehehe...
Ok lanjut, ternyata eh ternyata ada Eni, Ai, Gandi, sama Soren (teman-teman Kampung Sastra) yang sedang berlibur juga di Toraja. Jadilah kita baku kontak-kontak. Lalu ketemuan di depan rumahku.
Oya, pas tanggal 31 Desember 2010 pasar Makale super padat. Sama kalau kita di pasar-pasar Makassar dan daerah mayoritas Muslim kalau mau lebaran. Dan sebagai anak pedagang di sana, saya turut sibuk melayani pembeli. ^_~
Pas pukul 4 sore, eh sudah ada yang bakar petasan dan kembang api. Tambah ramai lah pasar.
Oya, di Toraja mah sejak awal Desember bunyi petasan dan kembang api sudah laris. Tiap malam pasti ada yang membakarnya.
Puncaknya, ya malam tahun baru. Pukul 8 malam, setelah mencicipi sedikit makanan dan minuman di rumahku, Saya, Eni, Soren, Gandi, dan Ai keluar menuju kolam. Ternyata di sana sudah ramai penonton kembang api mengitari kolam dengan patung Lakipadada di tengahnya. Sampai subuh kembang api terus dinyalakan. Ndak tanggung-tanggung ni orang tator...wedede...

Tidak ada komentar: