Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
Tepat pukul 14.30 saya mendengar berita di TV bahwa mantan orang nomor satu Indonesia, sang Jenderal Soeharto meninggal dunia. Tidak seperti teman sepondokanku yang serentak kaget mendengarnya, saya hanya diam tanpa reaksi apa-apa, mungkin karena saya sudah lama menduga-duganya, pasalnya saya pernah bermimpi akan hal itu, lalu saya tulis dalam diary, karena saya begitu takut saat sadar dari mimpi tersebut.
7 January 2008
Semalam saya bermimpi, bertemu dengan Pak Soeharto mantan Presiden Indonesia. Dia berkata bahwa saya tidak lama lagi akan pergi, dalam mimpi itu saya melihat beliau bersama istrinya Ibu Tien Soeharto mengajak saya ke kediamannya. Mereka memberikan saya uang, entah untuk apa, katanya semua uang itu diserahkan untuk saya karena mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk mewariskan uang itu. Entah apa maksud dari mimpi ini.
Saya teringat ketika ibu saya melihat buku itu dalam tasku, beliau lalu menasihati saya untuk jangan cepat terpengaruh pada suatu hal. Ibu bilang jangan melihat dari satu arah saja, tapi lihat dari segala sisi suatu hal tersebut. Awalnya saya tidak peduli, karena otak saya telah diracuni oleh tulisan tersebut.
Tapi itu dulu, saya banyak belajar dari pengalaman, bagaimana memaafkan kesalahan seseorang dengan mengingat kebaikannya. Mungkin inilah yang menjadi maksud dari mimpiku tempo hari, inilah uang berharga itu.
Entah bagaiamana caranya menebus perasaan bersalah ini pada beliau, mungkin dengan cara berdoa agar beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.
1 komentar:
aku juga turut berduka cita atas meninggalx Pak Soeharto. Semoga semua amalx diterima oleh Tuhan YME
Posting Komentar