Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Sabtu, 09 April 2011

Tentang Kopdar Bloofers Makassar

(ups, sorry Arman, fotomu tak ada, saya sedang menunggu foto-foto yang lain
di upload tentunya yang ada mukamu, ^_^)


"Kak saya balik duluan, ada janji sama teman," kataku pada Kak Jimpe (direkturnya Kampung Buku)
"Okeh...hati-hati di jalan," balasnya.
Dengan semangat, setelah menikmati makan siang saya pun menuju Kampung Popsa. Tempat kesepakatan berkumpulnya member Bloofers Makassar dalam rangka kopdar yang pertama.
Dari Kampung Buku, saya naik pete-pete SMA 5 yang menuju Makassar Mall alias Sentral.
Pas
lewat di samping lapangan Karebosi saya turun (tentunya setelah berteriak 'kiriiii').
Rencana awal, naik becak. Tapi pas kulirik jam di Hapeku, baru pukul 2.34 p.m. Masih lama pikirku, jadilah saya jalan kaki. Hal ini biasa kulakukan dulu tiap hari minggu kalau mau ke Rotterdam mengikuti kegiatan Sketch On Location yang diadakan sama komunitas Indonesia Sketchers Makassar. Dengan sangat pede saya berjalan sendiri, tanpa payung meski matahari masih cukup menyengat, sambil mendengarkan lagu-lagu Linkin Park dan Evanescence tentunya.
Lewat samping hotel Singgasana, lalu depan SMP Frater, melalui Taman Macan, dan tibalah saya di Benteng Rotterdam. Setelah menghubungi Fadli (ternyata dia masih di jalan), saya memilih duduk di depan Benteng, pas di seberang Kampung Popsa. Meneguk air yang tak pernah berpisah dalam tas ku, juga tetap mendengar lagu-lagu dalam hapeku. Tepat pukul 3 sore.
Saya tak berani masuk duluan, sebab meskipun para anggota Bloofers sudah berkumpul di dalam, pasti tak satupun yang kukenali. Jadi saya tetap menunggu Fadli datang. Meski dengan dia juga belum pernah bercerita langsung, tapi saya sudah melihatnya pada pementasan teater Aljabar yang dimainkannya pekan lalu.
Tak lama, Fadli menelpon, dia sudah di parkiran Kampung Popsa katanya. Saya pun menyebrang. Dari dialah saya tahu, kalau kamilah peserta kopdar yang pertama datang. Kami pun masuk, dan mencari-cari tempat yang kira-kira nyaman. Kami memilih tempat duduk di bagian belakang, tanpa atap pas di pinggir air laut. Ini kali pertama saya ke Kampung Popsa. Keren juga tempatnya!
Yup, sambil menunggu saya ke toilet. Mencuci muka (siapa yang nyaman dengan wajah lusuh setelah berpanas-panasan?).
Sekembalinya saya di tempat duduk tadi, ternyata tiga orang anggota Bloofers sudah datang. Ada Arman, Mas Nit Not, dan Halim.
Arman cukup mengenalku dari kegiatan Panyingkul. Sisanya, sama sekali tak ada pengantar untuk berbagi cerita, soalnya saya juga jarang-jarang muncul di Group Bloofers.
Selang beberapa menit, datanglah Lhatifah.
Tak lama kemudian, rombongan Phipi, Atun, Yuni, dan Patmah (yang ini datang jauh-jauh daribandung nah!) datang. Susana jadi ramai. Saya senang, karena baru pertama bertemu, kami serasa teman lama yang baru ketemu lagi. Akrab rasanya.
Waktu pesan makanan, karena sudah kenyang, saya memilih Ice Cream sebagai pelepas penat.
Lalu dimulai dengan saling memperkenalkan diri, kemudian Mbak Patmah membacakan surat dari Kang Qefy, admin Bloofers dari Bandung. Sekalian mengeluarkan oleh-oleh yang dikiriminya juga. (Senangnya...)
Oya, peserta terakhir datang, namanya Anto. Jadilah peserta bloofers jadi 11 orang, mantap kalau ikut pertandingan bola, ^_^.
Lanjut, giliran tukaran buku catatan. Saya dapat buku catatan Teteh Patmah berwarna hijau. Imut-imut dan lucu sampulnya. Saya sendiri membawa buku catatan buatanku sendiri yang berisi kertas pink. Itu note book buatanku yang pertama kali, sayangnya saya tidak sempat memfotonya. Dan yang mendapatkannya adalah Lhatifah. Yang duduk tepat di samping kiriku. Hahhay...
Seru, sangat seru!
Tak lupa acara foto-foto. Jepret sana jepret sini. Arman dan Halim lah yang banyak ambil bagian. (Nassami ka merekaji yang bawa kamera, hehe)
Saat senja mulai beranjak, bersembunyi, saatnya pulang. Teteh Patmah juga harus pulang karena beberapa jam lagi dia harus ke Pinrang. Kami dapat tumpangan gratis di mobilnya Mas Nit Not, cihuyyy... (thanks yah Mas!).
Dan sampailah saya di sini, dengan perasaan senang setelah bertemu mereka. Terima kasih juga buat Diyan, karena sudah mengajak saya bergabung di grup pertemanan ini. Tentu saja pada Fadli juga, semangatmu keren! Thanks nah.
Sampai ketemu lagi kawan-kawan Bloofers. Bukankah dari sini kita akan saling merindukan?

9 komentar:

BLACKBOX mengatakan...

hahahaha......seruuuuuuuuuuuuuuuuuu.......

Nik Salsabiila mengatakan...

Suuuukaaaaa.....^^

Qefy mengatakan...

Subhanallah, sangaaat indah penyampaiannya. Saya terkesima dengan keakrabannya. Eh kok ada Pete? Banyak Pete ya? Ckckck. Semoga keakraban ini akan terus bersinar dan selalu membisikan persabahatan yang begitu kental. Amin...

Salam untuk Kak Jimpe ya :)

NIT NOT mengatakan...

senang bisa ketemu...ckckk...kapan kopdar lagi ya...

Tips-triks-komputer mengatakan...

Postingannya terupdate cepet ... bisa untuk motifasi belajar nulis nih.... moga kita semua bisa lanjutin Kopdar selanjutnya ....

Awaluddin Jamal mengatakan...

beeuuhh..

mantap tawwa na' bloofers makassar.. :D

@ Kang Qefy : pete-pete kang, bukan Pete. :P

Perempuan Semesta mengatakan...

yuhuuuuuuuuuu....

asyik sekali!

benar-benar gak nyangka bisa ketemu dengan orang-orang seperti ini *nunjuk 10 orang lain, hehe..

semoga bisa bermanfaat untuk semuanya dan orang lain yaaa.. :)

see you ekbess..

auraman mengatakan...

haha ada korban lagi yang tersesat hehe,.. tapi senangkan setelah berkumpul dengan bloofers lainnya, apalagi mas nitnot tu si dermawan hahaha :D

salam dari aceh ^_^

Zahra mengatakan...

maaf y yang telah mendapatkan catatan dariku..itu dibuat bener" ngebut... tulisannya juga lebih mirip tulisan prasasti..ha..ha...tapi yakinlah, itu murni dari dalam hatiku..cie..cie..