Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Kamis, 10 Februari 2011

Sedikit tentang "The Book of Eli"



Kemarin saya menonton film berjudul The Book of Eli. Lumayan bagus, banyak pesan mengenai keimanan yang disampaikan serta bagaimana hidup ini dihidupi. Saat menontonnya jadi teringat film Kera Sakti. Sama-sama melakukan perjalanan ke Barat. Bedanya, Kera Sakti beserta rombongan ingin mencari kitab suci di Barat, Eli justru ingin membawa kitab suci satu-satunya yang tersisa pada masa itu (masa setelah peradaban hancur akibat perang) ke Barat. Saya tak akan memberikan penilaian mengenai film ini selain berkata bagus dan menyerankan untuk menontonnya bagi yang belum. Setidaknya kalian akan menangkap pesan yang cukup dalam dari film ini. Saya hanya ingin mengutip beberapa kalimat yang saya suka dari film ini.
Saat si Solara menanyakan pada Eli bagaimana kehidupan sebelum perang? Dan Eli pun menjawab "Orang-orang memiliki lebih dari yang dibutuhkan. Kita tidak tahu yang mana yang berharga, yang mana tidak. Kita membuang barang-barang yang sekarang orang rela saling bunuh.
Oya, setelah menontonnya kemarin, saya menceritakannya pada kekasihku.
Dan dia bertanya "apa intinya tu pelem bede?"
Saya cuma bilang ndatau karena malas menjelaskan, soalnya saya yakin itu pertanyaan menjebak pastinya.
"Intinya toh, biarmamo hancur peradaban, ipod tetap ada, hahaha..." kata kekasihku.
Hmm...jago juga dih sih ipod mengiklankan diri lewat pelem begini, saya mungkin ndak sadar kalau kekasihku ndak bilang begitu...^_^

2 komentar:

BLACKBOX mengatakan...

hahahaha...bagus jg kata pacarta' itu......heheheh salam kenal

Ekbess mengatakan...

hai Blackbox, salam kenal juga ^_^