Aku Memang Berubah!

Seperti yang kukatakan aku banyak berubah kini!
Aku bingung mulai darimana. Intinya saat ini aku banyak meninggalkan sesuatu dan tentunya menemukan sesuatu yang baru. Aku meninggalkan aktivitas di mushallah Al-Adaab Sastra tentu saja dengan reiko tak lagi banyak bergaul dengan jilbaber di sana. Aku meninggalkan Sastra Jepang, tentu saja aku harus meninggalkan beberapa hal tentang Jepng da tak banyak bergaul bersama anak-anak Niji. Kini aku kuliah di Sastra Daerah!

Warna kesukaanku kini tak hanya biru. Ada tiga warna yang menjadi kegemaranku kini. Jingga, cokelat, dan hitam. Pernak-pernikku tak melulu biru lagi.

Kehadiran seseorang dalam hidup kita tentunya banyak memberi perubahan dalam kehidupan sesehari kita. Begitu pun aku, kehadiran Kurns dalam hidupku memberi banyak hal dan pelajaran baru bagiku.

Kita hidup, tentu saja banyak meninggalkan kenangan. Aku tak peduli dengan masa lalu, masa kini dan masa depan. Aku hidup hari in9i, hanya itu. Masa depanku terjadi sekarang yang banyak dipengaruhi oleh masa laluku. Aku hanya ingin menikmati hidupku bersama orang-orang yang kucintai, itu saja.

Beberapa hari yang lalu, mamaku datan ke Makassar. Mengunjungiku di pondokan. Dia bertanya tentang tujuan hidupku apa? Sebab sebelumnya kukatakan bahwa aku tak mau terkenal dan menjadi kaya. Lantas apa mauku? Aku hanya ingin menjalani hidup dengan sederhana. Itu saja.

Satu hal lagi, aku kini belajar membunuh harapan! Sebab terlampau sering aku kecewa hanya karena terlalu berlebihan menaruh harap. Jadi, yang biasa-biasa sajalah. Juga belajar untuk tidak mencintai materi secara berlebihan serta mempersiapkan untuk kehilangan semuanya. Bukan berarti aku mau kehilangan. Tapi siapa yang tahu?

Makassar, 16 Maret 2010