Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Sabtu, 19 Maret 2011

MALAS itu INDAH kadang-kadang

Entah tiba-tiba ingin saja menulis sesuatu yang saya sendiri tak yakin akan jadi apa nantinya. Saya hanya ingin menulis, diiringi lagu Peter Pan ‘Tak Ada yang Abadi’ yang kudapat dari folder lagu terselip. Entah siapa yang memasukkannya di laptopku. Tapi saya suka mendengarnya!

“Tak kan selamanya, raga ini menjagamu, jiwa yang lama segera pergi…”

Baiklah, kita lanjutkan.

Beberapa bulan belakangan ini saya kurang membaca dan menulis. Saya pun membiarkan diriku tak banyak mencari tahu tentang banyak hal yang kupertanyakan. Tak bersemangat membaca Koran, dan menyimak berita di televisi. Saya sendiri tak yakin kenapa? Sepertinya memang karena sungguh MALAS. Saya tak terbiasa mencari pembenaran-pembenaran atas apa yang kulakukan dan dianggap salah oleh beberapa mata lain.

Sama seperti saya tiba-tiba berhenti bekerja, saya tak pernah mengatakan saya membenci sebuah aktivitas bernama KERJA, saya memilih berkata MALAS. Sama saat sepupuku bertanya kenapa tak lagi SEMBAHYANG, saya tak pernah mengatakan saya tak suka institusi AGAMA lagi, tapi saya memilih berkata MALAS. Sama seperti seorang kawan mengajakku berdiskusi tentang SISTEM yang memuakkan, saya tak pernah mengatakan saya lelah membahasnya, tapi saya memilih kata MALAS.

Toh kini saya kembali bekerja, sesekali jika sedang ingin sembahyang, saya melakukannya, juga kembali sesekali berdiskusi jika saya sedang mau!

Belakangan, setetes semangat jatuh ke kepalaku. Hanya setetes, tapi mampu membangunkanku! Kita lihat saja, apakah bisa menghapuskan kemalasanku? Saya sendiri tak yakin!

Pikiranku kadang-kadang berada pada jurang, sesekali juga pada hamparan tanah luas. Kadang sangat optimis, juga kadang pesimis. Ada apa dengan diriku? Saya betul-betul MALAS memikirkannya.

Adakah diantara kalian pernah merasakannya? Bagaimana kalian melewatinya? Atau kita biarkan saja? Berjalan seperti biasa? Tanpa pernah berpikir dan mempertanyakan hidup hari ini?

Saya mati lalu hidup kembali di hari yang sama. Inilah hidupku, kadang saya menikmatinya tapi juga kadang MALAS menikmatinya! Saya sendiri tak yakin ini baik untukku atau tidak?

Saya kemudian tambah malas! Baru saja seseorang mengirimiku SMS “Yo’i, Malas itu Indah _H” hahaha…

-THE END-

(kubilang memangja, ini tulisan ndak jelas dari awal, akhirnya juga tak jelas dapat apa? Hehehe)

Tidak ada komentar: