Ada orang-orang hidup tanpa hirarki sosial, tanpa hak kebangsawanan atas tanah atau monarki, kadang bahkan tanpa pemukiman atau kota-kota. Tidak perlu waktu lama untuk menyimpulkan bahwa inilah sesungguhnya kondisi 'alamiah manusia'.

Sabtu, 14 Februari 2009

Kampoeng Sastra 07'


Sekilas, apa itu kampung sastra?
Kenapa ia begitu berarti dalam hidupku?

Kampung Sastra nama salah satu kegiatan penyambutan mahasiswa baru 2007 di fakultas ilmu budaya. Karena sudah setahun bersama kami berniat membentuk komunitas angkatan, nah karena tidak diberi nama angkatan oleh senior, kami memilih Kampung Sastra-lah yang menjadi namanya.
Alasan terbesar, karena lewat kampung sastra saya tahu ININNAWA, yang akhirnya mengenalkanku pada orang-orang hebat di sana, lalu terakhir saya bisa bergabung dengan mereka.
Kedua, di sana "Kampung Sastra" kutemukan saudara-saudara yang seide, suka berdiskusi, dan tentunya ada teman minum kopi di kala teman perempuan ohah minum kopi.
Warga kampung, kami tak ada yang malas, suka bekerja, persis lagu SLANK "di sini bukan tempat orang malas, tempatnya para pekerja keras, di sini bukan ana-anak manja, sedikit kerja, banyak pintanya"

Tidak ada komentar: